#JusticeForAudrey Mengingatkan Kembali Betapa Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Kita
![]() |
Foto: pantau.com |
“When character is lost, all is lost!” Billy Graham
“Miris” satu kata yang barangkali akan langsung terbesit di benak kita ketika mengingat tragedi yang dialami Audrey, siswi SMPN 17 Pontianak yang baru-baru ini ramai menjadi perbincangan di media sosial.
Dilansir dari detik.com, Audrey siswi SMPN 17 Pontianak ini mengalami pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan oleh 12 siswa SMA pada tanggal 29 Maret 2019 lalu ladies. Tapi, Audrey yang mengaku diancam oleh pelaku nggak berani melaporkan tindakan brutal ini ke polisi. Baru pada tanggal 5 April 2019, kasus ini sampai ke tangan polisi. Tiga orang pelaku utama, dua provokator, dan tujuh orang penonton alias tim hore merupakan pelajar SMA.
Kasus ini kemudian tranding di tweeter sejak 9 April 2019 kemarin ladies. #JusticeForAudrey menjadi viral dan diperbincangkan di berbagai media sosial. Tagar ini ditujukan untuk mengekspresikan simpati dan dukungan pada Audrey. Bahkan warganet ramai membuat petisi di Change.org yang ditujukan untuk Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPAD) agar tidak mengakhiri kasus ini dengan jalan damai. Keadilan tetap harus ditegakkan untuk Audrey, begitulah kira-kira misinya.
Betapa kurang beruntung nya nasib Audrey ini ladies. Sebagai remaja yang baru saja merasakan bangku SMP, dia sudah harus mengalami luka yang barangkali akan membekas dalam ingatannya seumur hidupnya. Dikeroyok dan dianiaya oleh 12 orang siswa SMA lantaran persoalan asmara. Saat harusnya sebagai remaja kita lagi asyik-asyiknya membangun pertemanan, Audrey harus mengalami nasib yang membuat kita semua sebagai sesama perempuan merasakan kepedihan mendalam. Ada apa dengan mental anak-anak remaja hari ini? Kok bisa?
Sampai nggak habis pikir ya ladies, betapa beraninya mereka. Mungkin ladies akan langsung mengingat betapa dulu sewaktu kita masih SMA, jangankan melukai orang lain secara fisik dan kroyokan, menyukai lawan jenis aja beraninya Cuma diam-diam, loh kok jadi curhat, ups sorry ladies.
Kita semua tahu bahwa kekerasan ini tidak hanya akan melukai fisik Audrey tetapi juga melukai psikisnya. Kabarnya Audrey juga dilecehkan secara seksual oleh pelakunya yang notabene-nya sesama perempuan. (What? Please girls, apa ya kalian ini nggak ngerasa kalau kalian yang mengalami hal itu gimana).
Ada apa dengan remaja hari ini?
![]() |
Foto: malangtoday.com |
Sebenarnya kasus-kasus semacam ini memang sudah marak sejak beberapa tahun lalu. Melansir tempo.co, dilihat dari data bidang pendidikan , kasus anak pelaku kekerasan dan bullying memang banyak terjadi. Maraknya kasus bullying di Indonesia sudah sampai pada tahap mengkhawatirkan dan membutuhan kerjasama seluruh pihak agar lingkaran setan ini putus. Berdasarkan situs resmi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ada 26 ribu kasus tentang anak yang terjadi sejak 2011 hingga 2017. Sebanyak 34% dari jumlah tersebut merupakan kasus hukum seperti bullying. Dari 161 kasus di tahun 2018, 41 kasus di antaranya juga merupakan kasus kekerasan anak dan bullying.
Apa sih faktor yang menyebabkan perilaku kekerasan dan bullying di kalangan remaja ini terjadi?
Yes, kurangnya moralitas dan karakter! #DaruratMoralitas
![]() |
foto: liputan6.com |
Jadi remaja itu nggak gampang lho ladies. Kita semua pernah mengalami fase itu. Fase di mana secara biologis tubuh kita sedang mengalami perubahan besar dan secara psikologis jiwa kita dituntut untuk belajar banyak hal. Pola asuh orangtua yang salah serta lingkungan yang buruk bisa jadi malapetaka buat para remaja. Apalagi buat para gen Z yang harus kita akui, mereka hidup di zaman di mana arus teknologi nggak bisa dibendung ladies.
Gen Z harus hidup di era smartphone dan free-wifi bisa bisa kita temui di mana-mana.
![]() |
foto: salamazahra.com |
Nggak heran ladies, kalau darah muda yang membuat rasa ingin berkuasa dan keinginan menunjukan eksistensi diri yang tinggi ini pada akhirnya justru jadi pemicu konflik.
Memang ironis ya ladies. Ini semacam lingkaran setan yang untuk memotongnya kita perlu benar-benar bekerjasama dengan segala pihak. Yang terpenting dari semuanya adalah berikan rumah yang baik untuk anak-anak yang sedang tumbuh ini. Rumah bukan berarti bangunan megah nan mewah. Rumah adalah tempat di mana orangtua menerapkan pola asuh yang baik untuk menjaga dan mendidik anak-anaknya agar mereka paling tidak punya basic karakter yang kuat dalam diri mereka. Sehingga, betapapun derasnya pengaruh dari lingkungan, mereka sudah punya bekal untuk membentengi diri.
“Lah piye mau mendidik, wong ini aja pada ngelobi buat menyelesaikan secara damai, secara kekeluargaan. Katanya alasannya demi masa depan anak mereka.”
Sini,
buk, pak, tak bisiski, tak tanya’o, masa
depan seperti apa yang akan dibangun oleh anak-anak yang telah melakukan
tindakan amoral tapi tetap bebas tanpa hukuman. Nggak ada cara lain untuk
membantu mereka memiliki masa depan yang lebih baik selain mengajarkan mereka
tentang pertanggungjawaban. Apa yang telah mereka lakukan harus tetap
dipertanggungjawabkan. Biarkan mereka belajar bagaimana caranya menjadi manusia
yang lebih baik yang menghargai orang lain seperti mereka menghargai diri
mereka sendiri.
Posting Komentar untuk "#JusticeForAudrey Mengingatkan Kembali Betapa Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Kita"