Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

‘The Act’ Hulu dan Kisah Kejahatan di Baliknya

The Act-Hulu


Buat kamu para pecinta serial televisi pasti sudah wara-wiri mampir di Channel Hulu. Yes, Ladies. Kini ada yang baru di Hulu. Sebuah serial televisi drama yang menghadirkan kisah kejahatan yang diambil dari kisah nyata. Based on true story membuat drama ini sangat menarik dan menggugah rasa penasaran. Nah, Ladies, kamu udah bisa menikmati delapan episode di season 1 ini. Serial ini sudah mulai ditayangkan per tanggal 20 Maret 2019 kemarin. Serial ini semakin recomended dengan akting menawan Joey King, Patricia Arquette, Calum Worthy, Anna Sophia Robb, Cloe Sevigny, dan lain-lain.

Spoiler Dikit


Serial ini menceritakan kisah seorang ibu (Dee Dee Blancharde) yang memiliki anak dengan berbagai gangguan kesehatan (Gypsy Rose). Namun, yang lebih mencengangkan adalah semua yang mereka tampakkan di hadapan semua orang adalah kebohongan. Gypsy Rose tidak benar-benar sakit. Dee Dee, sang ibulah yang membuat Gypsy hidup seperti orang yang sakit.

Kisah ini kemudian menjadi misterius setelah Dee Dee ditemukan di kamarnya, meninggal dalam keadaan banyak luka tususkkan di punggungnya. Sang anak, Gypsy Rose yang katanya sakit justru menghilang tanpa jejak. And yes Ladies, semua yang ada dalam serial ini adalah kisah nyata tokoh dengan nama yang sama. Penasarann kan? Udah ah spoilernya, tonton aja langsung ya! LOL

Kasus Kejahatan di Balik The Act

Hasil gambar untuk dee dee blanchard
Foto: allthatinteristing.com

Dilansir dari thecut.com, pada tahun 2016, seorang reporter bernama Michelle Dean menulis sebuah cerita untuk BuzzFeed yang kemudian viral. ‘Dee Dee wanted her daughter to be sick, Gypsy wanted her mom murdered’ begitulah kira-kira tulisannya.

Siapa Dee Dee Balncharde? Orang pasti bertanya-tanya. Ketika semua ibu menginginkan anak-anaknya tumbuh sehat, kenapa dia justru membuat anaknya hidup sebagai seorang yang sakit selama bertahun-tahun. Dee Dee Blancharde memiliki sindrom Munchausen dan memalsukan penyakit putrinya selama bertahun-tahun. Sindrom ini membuat pengidapnya berpura-pura sakit dan memalsukan rasa sakitnya. Bukan berbohong tentang sakit dirinya, ia justru memenjara putrinya  di kursi roda dan memberinya makan melalui selang makanan, meskipun Gypsy bisa mengunyah makanan melalui mulutnya. Ketika Gypsy berusia awal 20-an , Dee Dee memalsukan umur Gypsy dan selalu membuatnya lebih muda dari umurnya. Hal mengejutkan kemudian terjadi ketika Gypsy pada akhirnya membunuh sang ibu dengan bantuan pacar yang ditemuinya dalam media sosial, Nicholas Godejohn.  Gypsy saat ini menjalani hukuman sepuluh tahun dengan dakwaan pembunuhan tingkat dua.

Kisah ini sunguh miris. Betapa tidak, hubungan ibu-anak yang dilakoni oleh Dee Dee dan Gypsy sungguh rumit dan penuh kebohongan. Beberapa kali Dee Dee mendapatkan bantuan dari berbagai organisasi peduli anak cacat. Dee Dee benar-benar memperlakukan Gypsy seakan-akan dia benar-benar sakit keras. Dee Dee membawa Gypsy dari satu dokter ke dokter lainnya, membawa Gypsy ke UGD ketika ia hanya terkena flu, bahkan Dee Dee membuat Gypsy hidup sebagai anak dengan umur beberapa tahun di bawah umur aslinya. Gypsy benar-benar tidak merasakan kehidupannya sebagai mannusia normal. Ia bahkan tidak tahu berapa umur aslinya. Ketika sebagai remaja yang sedang tumbuh ia menginginkan bergaul dengan teman sebaya nya, ia justru harus berdiam diri di kursi roda dan bermain dengan anak-anak di bawahnya. Sampai secara diam-diam Gypsy mengencani seorang laki-laki yang dilakukannya melalui media online dan terjadilah peristiwa pembunuhan terhadap ibunya.

Ditulis dan Disutradarai oleh Wanita

Tentu saja, ada simpati mendalam ketika seorang wanita mengetahui kisah ini. Sebagai sesama wanita, Ladies juga pasti memahami bagaimana perjuangan menjadi wanita, melahirkan, dan membesarkan seorang anak. Apalagi Dee Dee seorang single parent. Simpati juga sangat terasa jika melihat sosok Gypsy. Dia pelaku sekaligus korban dalam kasus ini. Bagaimana pun, ia juga mengalami kehidupan yang menyedihkan, diperlakukan seperti orang yang sakit dan tak memiliki kebebasan untuk hidup selayaknya manusia normal pada umumnya. Oleh karena itu, serial nya diangkat dan ditulis oleh para wanita yang ingin mendalami bagaimana sebenarnya perasaan mendalam keduanya melalui tokoh Dee Dee dan Gypsy dalam serial. Para wanita di balik layar ingin menghadirkan lika-liku kehidupan Dee Dee dan Gypsy melalui kacamata wanita. The Act adalah drama langka yang diciptakan oleh sebagian besar wanita; empat dari enam penulisnya adalah wanita dan lima dari delapan episode disutradarai oleh wanita (sutradara Mustang Laure de Clermont-Tonnerre sebagai pengarahnya).

Pokoknya serial drama ini menarik banget deh, Ladies. Kamu wajib nonton! Nggak bakal nyesel. Happy Holiday Happy Watching day.

Sumber: thecut
 

Posting Komentar untuk "‘The Act’ Hulu dan Kisah Kejahatan di Baliknya"