Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspada! Hustle Culture Bikin Kamu Burnout Sampai Nggak Semangat Kerja


Hustle Culture Budaya Kerja yang Bikin Burnout

Pernahkah kamu mendengar istilah Hustle Culture? Buat kamu yang baru denger istilah ini, kamu pasti penasaran apa itu Hustle Culture. 

Meski agak jarang kita menemukan istilah ini, namun ternyata seringkali menerapkan budaya ini di dalam keseharian kita, lho. 

Jadi, apa itu Hustle Culture?

Hustle Culture merupakan standar di masyarakat yang menganggap bahwa hanya bisa mencapai sukses kalau benar-benar mendedikasikan hidup untuk pekerjaan dan bekerja sekeras-kerasnya hingga menempatkan pekerjaan di atas segalanya. 

Kalau diperhatikan, budaya ini seolah-olah menjadi sebuah motivasi untuk lebih mau bekerja dan berusaha keras, ya. Sayangnya, budaya kerja yang terus-terusan ini justru malah akan mempengaruhi kesehatan dan mental pekerja secara perlahan.

Simple-nya, Hustle Culture ini adalah kondisi di mana banyak orang berpikir bahwa dengan mereka bekerja berjam-jam maka mereka bisa naik jabatan lebih cepat, menghasilkan banyak uang dalam waktu yang singkat, atau mendapatkan penghasilan pasif karena kerja keras sepanjang waktu. 

But, realitanya? NO!

Pemikiran seperti ini akan membuat kamu memforsir diri untuk bekerja sangat keras bahkan sampai lupa waktu, kurang tidur, kurang istirahat, bahkan merusak diri secara perlahan. 

Bekerja keras memang sangat disukai di hampir di setiap tempat kerja. Tetapi, budaya ini sangat merugikan bagi diri kita sendiri. Pekerja dengan tipe Hustle Culture seringkali tidak menyadari bahwa motivasi kerja yang berlebihan ini justru akan membuat kamu malah jadi nggak semangat kerja. 

Apa ciri-ciri Hustle Culture?

Beberapa ciri Hustle Culture yang harus kamu waspadai adalah sebagai berikut.

  1. Tidak punya waktu bersantai dan ingin selalu bekerja keras. 

  2. Target kerja tidak realistis.

  3. Merasa bersalah ketika istirahat. 

  4. Seringkali tidak puas dengan hasil kerja dan ingin mengulanginya lagi.

  5. Sering mengalami burnout atau kelelahan bekerja. 

For your information: Hustle Culture

Kalau kamu penasaran sebenarnya jam kerja ini ada peraturannya nggak sih? Sudah tentu ada, dong! 

Dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2020 dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 jam kerja normal seorang pekerja adalah tujuh jam sehari dan 40 jam seminggu untuk enam hari kerja. 

Sayangnya, banyak orang yang bisa menghabiskan waktu bekerja hampir selama 75-100 jam per minggu. Wow! Ini jam kerja yang sangat over, ya. 

Seringkali, budaya kerja yang negatif ini juga didorong oleh perusahaan yang mempekerjakannya. Target dan beban kerja yang seringkali tidak masuk akan membuat karyawannya harus mati-matian memenuhinya. Hmmm. 

Hustle Culture merupakan budaya kerja yang negatif yang bisa merusak tidak hanya fisik tapi juga mental pekerja. Tidak hanya dari diri pekerjanya yang perlu diperbaiki, namun budaya perusahaan juga agaknya harus memperhatikan hal ini. Ini tentu sesuatu yang sangat penting. Semoga bermanfaat!


Posting Komentar untuk "Waspada! Hustle Culture Bikin Kamu Burnout Sampai Nggak Semangat Kerja"