Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ulasan Jumanji The Next Level: Tentang Pencarian Jati Diri dan Persahabatan


Oleh Neneng Pratiwi

Durasi: 123 menit
Genre: Komedi Fantasi Petualangan
*mengandung spoiler

Film franchise keluaran rumah produksi Columbia Pictures ini disutradarai oleh Jake Kasdan, yang juga mengarahkan di film sebelumnya – Jumanji Welcome To The Jungle. Naskahnya ditulis oleh sang sutradara serta Jeff Pinkner dan Scott Rosenberg. Para pemain dalam film ini pun masih sama seperti di film sebelumnya. Yakni Alex Wolff (Spencer), Morgan Turner (Martha), Madison Iseman (Bethany), dan Ser’Darius Blain (Fridge).
Sebagai pembuka cerita, kegalauan Spencer yang gagal LDR-an dengan Martha jadi faktor pendorong mengapa ia akhirnya kembali mengutak-atik video game Jumanji di ruang bawah tanah rumahnya. Sebenarnya bukan hanya itu saja alasan Spencer gamang, ia juga dilanda krisis identitas. Di waktu yang hampir berdekatan, ketiga sahabat – Bethany, Martha, dan Fridge yang penasaran dengan kabar Spencer pergi berkunjung ke rumah Spencer. Sayangnya yang mereka cari mendadak hilang. Sampai akhirnya ketiga sahabat tersebut menyadari bahwa Spencer terjebak dalam video game Jumanji. Dari sini petualangan mereka dimulai.

Pada The Next Level tantangan yang dihadapi oleh para avatar lebih menegangkan, namun dibuat lebih seru. Yakni para tokoh harus merebut batu keramat dari Jurgen si Brutal (Rory McCann) demi menyelamatkan sebuah suku. Adapun latar tempat yang harus mereka lewati diantaranya sungai, gurun, dan daerah bersalju.
Adanya Eddie Gilpin dan Milo Walker sebagai karakter baru di film ini semakin memperkaya cerita

Berbeda dari Welcome To The Jungle, The Next Level menawarkan sesuatu yang fresh, yakni tambahan karakter dan sedikit bumbu plot twist. Karakter baru di film ini adalah Eddie Gilpin (Danny DeVito) – kakek Spencer yang asyik dan paham betul dilema yang tengah dialami sang cucu. Lalu Milo Walker (Danny Glover) – sahabat lama dari kakak Eddie yang tiba-tiba muncul setelah 15 tahun mereka tidak saling jumpa karena ada permasalahan diantara keduanya. Eddie dan Milo ikut terseret dalam permainan Jumanji dan di sanalah keduanya menemukan makna baru dari persahabatan mereka yang sempat retak.
Adapun plot twist yang dimaksud salah satunya adalah, Spencer, Fridge, dan Bethany tidak berada di avatar mereka yang sebelumnya. Bertukar jiwa jadi salah satu plot twist yang cukup berhasil karena pada bagian ini memancing tawa penonton. Di samping tingkah polah konyol Eddie dan Milo – dua lansia yang menjadi kembali bugar dalam video game.
Bukan Spencer yang memerankan avatar Dr. Bravestone (Dwayne Johnson), melainkan sang kakek Eddie lah yang kedapatan tubuh bugar dan kuat dalam dunia Jumanji. Karakter lainnya pun mengalami tukar jiwa. Bahkan Bethany yang datang terlambat di separuh cerita, muncul dalam bentuk kuda, tidak seperti di film sebelumnya di mana ia berperan sebagai avatar Profesor Oberon (Jack Black).

Sementara itu, pemeran avatar di dunia Jumanji masih sama dengan film sebelumnya. Dwayne Johnson sebagai avatar Bravestone, Jack Black (Prof. Oberon), Kevin Hart (Franklin Finbar), si cantik Karen Gillan masih berperan sebagai avatar Ruby Roundhouse, dan Nick Jonas yang masih memegang karakter Jefferson. Kejutan lain di film ini adalah kehadiran Awkwafina – aktris berdarah Asia yang memerankan avatar baru di Jumanji, yakni Ming. Avatar yang punya kelemahan alergi dengan serbuk sari. Kelemahan yang hampir serupa dengan salah satu diantara 4 anggota geng Jumanji.
Ending cerita yang mengisyaratkan adanya sekuel ketiga dari franchise film ini
Sekali lagi ini mengandung spoiler. Menyaksikan akhir cerita dari film ini, penonton akan langsung paham bahwa sepertinya akan ada sekuel ketiga dari film ini. Permasalahan yang dialami oleh para karakter memang terselesaikan dengan baik, bahkan sedikit mengharukan bagi Eddie dan Milo. Pertandanya apa, langsung ditonton aja ya, Girls.

Sumber gambar: uk.movies.yahoo.com, collider.com, radiotimes.com, collider.com




Posting Komentar untuk "Ulasan Jumanji The Next Level: Tentang Pencarian Jati Diri dan Persahabatan"