Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SinopsisLengkap Squid Game Episode 1-9

 

cover seriak Squid Game disutradarai Hwang Dong Hyuk


Film Squid Game menjadi salah satu film atau serial yang sangat booming beberapa bulan ini di Netflix. Serial dari Korea Selatan ini menempati urutan pertama di Netflix dan sangat recommendedmawarmera sangat merekomendasikan serial ini untuk ditonton. Disutradarai oleh Hwang Dong Hyuk serial ini dibintangi oleh bintang papan atas seperti Lee Jung-Jae, Park Hae-Soo, Wi Ha-Jun, dan masih banyak lagi bintang Korea Selatan lainnya. Buat kamu yang masih belum nonton, mawarmera rangkumin nih sinopsis lengkap Squid Game dari episode 1 sampai episode 9. Berikut sinopsis lengkap Squid Game. Yuks Simak!

  • Sinopsis Squid Game Episode 1

Serial ini dimulai dengan keadaan Gi-Hoon sang tokoh utama yang sedang terpuruk. Ia mencapai titik terendah dalam hidupnya karena menjadi pengangguran setelah di PHK di salah satu perusahaan mobil, lalu anak satu-satunya terpaksa ikut istri dan suami barunya, ia pun terlilit hutang dan menggadaikan ginjal dan matanya sebagai jaminan jika tak mampu membayar.

Ketika masa-masa sulit itulah Gi-Hoon bertemu dengan seorang misterius. Ia tengah berada di stasiun kereta bawah tanah dan ditawari permainan oleh pria misterius itu. Pria dengan setelan ja situ mendekati Gi-Hoon dan mengajaknya bermain ddakji (salah satu permainan tradisional Korea).

Pria itu mengiming-imingi Gi-hoon dengan hadiah berupa uang jika Gi-Hoon berhasil memenangkan permainan. Jika Gi-Hoon menang, pria itu memberikan 100.000 Won dan jika dia kalah Gi-Hoon akan mendapatkan tamparan sebagai gantinya karena Gi-Hoon tidak punya uang. Gi-Hoon pun sepakat dengan aturan itu.

Keduanya memainkan putaran yang tak terhitung jumlahnya. Gi-Hoon menerima begitu banyak tamparan di wajahnya hingga pipinya berdarah pada akhirnya.

Dari adegan ini tampak bagaimana keseluruhan cerita dari serial Squid Game ini. Bagaimana orang-orang akan berada pada kondisi dilematis antara kemanusiaan, keselamatan diri, dan keserakahan.

Gi-Hoon bisa saja dengan mudah untuk menolak dan pergi tanpa uang agar martabatnya tetap utuh. Sebaliknya, dia pergi berlumuran darah dan babak belur, dengan beberapa ratus dolar di sakunya dan sebuah kartu nama. Dia diberitahu untuk menghubungi nomor tersebut jika dia ingin memainkan lebih banyak permainan untuk hadiah yang lebih besar.

***

Dalam kondisi terdesak dan kebutuhan ekonomi yang semakin mencekik, Gi-Hoon pun akhirnya menelpon nomer di kartu nama yang diberikan oleh pria misterius di satsiun bawah tanah itu. Gi-Hoon setuju untuk berpartisipasi dalam permainan meski dia belum tahu permainan apa yang akan dimainkan dan apa risikonya.

Saat tengah malam, sebuah van misterius menjemput Gi-Hoon. Gi-Hoon dibius dan dimasukan ke dalam van tanpa mengetahui siapa dan ke mana ia akan dibawa.

Ketika Gi-Hoon bangun, dia mengenakan baju olahraga hijau dengan nomor 456 di dadanya. Dia ada di antara 455 orang lain yang sama putus asanya dengan dirinya. Mereka berada di ruangan raksasa dengan tempat tidur bertingkat seperti dalam penjara. Ini adalah momen pertama di mana Gi-Hoon menyadari bahwa seluruh "permainan" ini akan menjadi jauh lebih terorganisir dan kuat daripada yang dia kira.

Saat semua orang terbangun di barak misterius itu, Gi-Hoon bertemu dengan banyak orang yang baru ia temui. Namun, ada satu orang yang mengejutkan. Ia rupanya bertemu dengan Sang-Wo, sahabat kecilnya.

Sang-woo adalah lulusan Seol National University, seorang kebanggaan dari daerah tempat dia dan Gi-Hoon dibesarkan. Gi-Hoon heran kenapa ia bisa bertemu dengan sahabatnya itu di tempat seperti itu, di mana tempat itu adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang kehilangan harapan, putus asa, dan terlilit hutang. Rupanya, Sang-Woo juga sedang terlilit hutang milyaran karena permainan saham.

***

Game pertama dimulai. Permainan ini bernama mugunghwa kkoci pieot seumnida, atau lampu merah lampu hijau.

Semua orang tampak bingung saat mereka dibawa ke labirin aneh seperti MC Escher berwarna pastel, dan kemudian dibuang ke lapangan bermain dengan lubang pasir dan boneka raksasa berbaju kuning orange di kejauhan serta ada tanda garis finish.

Aturan permainannya cukup sederhana, tetapi apa yang disadari semua orang secara perlahan dan mengerikan adalah bahwa permainan itu ternyata memiliki taruhan hidup atau mati.

Para peserta kaget dan histeris ketika salah seorang peserta yang terdeteksi gerakannya oleh boneka raksasa harus meregang nyawa dengan ditembak oleh petugas berbaju merah dan bertopeng secara brutal. Dari sinilah Gi-Hoon dan peserta lain menyadari bahwa permainan ini mempertaruhkan nyawa mereka. Gi-Hoon yang terjatuh ke tanah saat semua peserta histeris ke sana ke mari harus berjuang agar mencapai garis finish secepatnya. Ia ditolong oleh seorang peserta asal Pakistan bernama Ali.  Gi-Hoon, Sang-Woo dan Sebagian peserta permainan berhasil melewati garis finis dan selamat.

Setelah sekelompok besar pemain dieliminasi dengan ditembak, permainan pun berakhir dan hanya menyisakan hampir setengah dari jumlah keseluruhan peserta.

Di tempat lain, tampak seorang pria duduk di sofa dan menonton pertandingan dengan kendali Lampu Merah Lampu Hijau di depannya; pembantaian itu tampak seperti hiburan murni. Ini seperti olahraga darah yang dilakukan oleh para gladiator Romawi.

  • Sinopsis Squid Game Episode 2

Setelah game pertama selesai, Gi-Hoon dan Sang-Woo benar-benar menghadapi masa sulit. Sebanyak 255 pemain gugur dan mati pada game pertama. Sementara itu, sebanyak 201 pemain masih tersisa, namun ada beberapa pemain yang meminta untuk dipulangkan saja demi keselamatan nyawa mereka.

Sang-Woo mengatakan untuk pemungutan suara saja karena menurut peraturan jika mayoritas sepakat tak lanjut maka permainan bisa dihentikan. Akhirnya pemungutan suara, dimulai dari nomor peserta 456, yaitu Gi-Hoon. Meski sempat mengalami dilema, namun rasa kemanusiaan di dalam diri Gi-Hoon masih mendorongnya untuk memilih untuk tak melanjutkan permainan. Pemungutan suara pun berlangsung menegangkan. Ada yang memilih tak melanjutkan permainan karena takut akan kehilangan nyawa dan tak sedikit juga yang memilih melanjutkan permainan karena merasa baik di dalam maupun di luar tempat itu, mereka akan tetap menghadapi hal yang sama yaitu kematian. Bedanya di dalam mereka masih memiliki harapan untuk mendapatkan uang demi hutang-hutang mereka. Salah satu yang juga memilih untuk melanjutkan permainan adalah sahabat Gi-Hoon, Sang-Woo. Gi-Hoon terkejut melihat Sang-Woo memilih lanjut.

Hasil pungutan suara seri yaitu 100 lanjut, 100 tidak, kemudian seorang kakek tua bernama Il-Nam, yang merupakan peserta nomor 001 menjadi yang terakhir yang akan menentukan permainan lanjut atau tidak. Dia pun memilih untuk tidak lanjut. Akhirnya, permainan dihentikan dan semua pemain yang tersisa dipulangkan, kemudian mereka memulai kembali kehidupan sengsara mereka yang penuh hutang dan kesusahan.

Setelah keluar dari tempat misterius itu, Gi-Hoon langsung lapor ke kantor polisi, tapi polisi tak percaya dengan perkataannya. Gi-Hoon meninggalkan rumah sakit dengan tangan hampa.  Salah seorang anggota polisi bernama Joon Ho tak sengaja  mendengar perkataan Gi-Hoon dan melihat kartu nama permainan misterius itu. Ketika Joon Ho mencari kakaknya di tempat tinggalnya, dia tak menemukan kakaknya tapi justru melihat kartu nama sama seperti milik Gi-Hoon, ada bentuk segitiga, lingkaran, dan persegi. Joon-Ho pun merasa curiga dan mulai berpikir bahwa kakaknya berhubungan dengan permainan misterius yang diceritakan oleh Gi-Hoon di kantor polisi.

***

Ibu Gi-Hoon ternyata menderita diabetes akut, dia meminta pinjaman ke teman dan mantan istrinya, namun hasilnya tak juga mendapatkan pinjaman. Sementara Sang-Woo dikejar oleh polisi karena kasus penggelapan dana perusahaan, Sae Byeok, perempuan yang juga menjadi salah satu peserta dari squid game ini pun memiliki masalah serius. Ia didesak adiknya untuk segera menjemput kedua orang tua mereka di Korea Utara, sementara Sae Byeok dan adiknya adalah imigran gelap yang mengalami penipuan ketika melarikan diri ke Korea Selatan.

Sedangkan Ali, memiliki masalah yang tak kalah pedihnya. Ia bekerja keras namun tak mendapatkan upah. Ia menagih upah ke bosnya namun justru berakhir dengan penolakan dan kecelakaan yang mengakibatkan tangan bosnya terluka oleh sebuah mesin pemotong baja. Ali akhirnya kabur membawa uang bosnya. Ia pun menyuruh istrinya membawa anaknya pulang ke negara asal mereka dengan uang itu.

Gangster Deok Soo, preman terkuat yang juga menjadi peserta squid game itu pun dikejar bosnya karena ada suatu masalah dia harus terus bersembunyi. Deok Soo berencana merampok uang di permainan misterius itu. Sayangnya, ia harus keluar dengan tangan kosong karena hasil voting menunjukkan permainan harus dihentikan.

Rupanya keluar dari permainan squid game yang mempertaruhkan nyawa itu pun tidak bisa menyelamatkan mereka dari persoalan pelik dan nasib buruk yang dialaminya di kehidupan nyata. Orang-orang yang menjadi peserta itu adalah orang-orang dengan keterpurukan, keputusasaan, ketidakberdayaan akan kesulitan ekonomi dan lilitan hutang.

Dalam keadaan tanpa harapan, Gi-Hoon bertemu dengan Kakek II-Nam secara tak sengaja di depan sebuah toko. Keduanyapun melakukan mengobril. Di tengah obrolan, kakek II-Nam mengatakan akan kembali ke permainan itu. Gi-Hoon terkejut dan menjadi dilemma. Sempat terlintas di benaknya utuk kembali ke tempat pertaruhan nyawa itu juga.

***

Detektif Joon Ho menemui Gi-Hoon untuk bertanya tentang permainan yang dia maksud. Namun, Gi-Hoon tidak bisa menjawab jujur karena dia dilema dan masih ingin kembali ke sana. Ia pun mengatakan bahwa kemarin saat melapor dia sedang mabuk dan dia berbohong.

Gi-Hoon, Sang-Woo, Deok Soo, Kakek II Nam, Sae Byeok, dan Ali memutuskan untuk ikut bermain lagi. Mereka pun kembali menelpon nomor di kartu nama itu dan dijemput oleh van misterius dalam kondisi terbius.

  • Sinopsis Squid Game Episode 3

Secara diam-diam, Joon Ho mengikuti mobil yang menjemput Gi-Hoon.  Ia membuntuti mobil misterius yg membawa para peserta ke pulau misterius. Sesampainya di lokasi Joon Ho mengelabui salah satu dari petugas misterius berbaju merah yang mengenakan topeng berlambang lingkaran lalu ia menyamar dengan mengenakan baju merah muda yang didapat dari tim misterius yang ia singkirkan. Usut punya usut setiap simbol di topeng petugas mengandung arti khusus. Lingkaran berarti pekerja yang tugasnya membersihkan mayat-mayat peserta yang gugur. Segitiga berarti prajurit yang bertugas untuk mengeksekusi atau menembak peserta yang kalah dalam game. Persegi berarti supervisor atau manajernya yang mengatur jalannya permainan dan memimpin dua simbol topeng lainnya.

Joon Ho pun akhirnya berhasil menyamar menjadi tim berseragam merah dan ia melakukan misinya mencari tahu tempat apa sebenarnya itu.

Hari berlanjut, besoknya para peserta diimbau untuk melaksanakan sarapan pagi. Setelah sarapan, mereka memasuki arena permainan kedua. Suasana kali ini penuh dengan nuansa biru dengan tembok penuh gambar awan dan banyak bentuk permainan anak-anak kecil disajikan seperti perosotan, ayunan, dan lainnya.

Permainan kedua yaitu permainan gulali. Mereka harus menyelesaikan misi memotong bentuk dari gulali yang sudah dikeringkan dengan waktu tertentu.

Permainan dimulai, semua peserta sibuk dan fokus terhadap gambar masing-masing. Gi-Hoon mendapat bagian gulali berbentuk payung yang tentu sangat sulit untuk dipotong. Ia seperti sangat putus asa.

Perlahan peserta sudah terlihat diambang keputusasaan satu per satu gulali itu tidak berbentuk dengan sempurna ada yang mematahkan tidak sesuai bentuknya, saat itu juga orang tersebut ditembak mati ditempat. Ketegangan dan tekanan semakin memuncak seiring suara tembakan yang terus bersuara karena menembak para peserta yang tidak melaksanakan permainan sesuai aturan.

Para peserta yang seringkali disorot tampak mempunyai caranya sendiri dalam menuntaskan permainan kedua ini.

Mereka diantaranya ada yang diam-diam menggunakan korek api gas, bahkan trik gila lainnya yang dilakukan karena waktu sudah mepet dan bentuk gulali belum lepas dari lingkarannya. Gi-Hoon mendapat ide nyeleneh dengan menjilat gulali itu agar cepat meleleh sehingga mudah dibentuk. Ketika Gi-Hoon sibuk dengan caranya, para peserta lainnya yang melihat tingkah laku Gi-Hoon pun awalnya sangat terheran-heran dan merasa aneh. Namun, melihat waktu yang semakin sempit, ternyata semua peserta yang tersisa mengikuti trik dari Gi-Hoon agar cepat menyelesaikan permainan.

Menjelang 30 detik terakhir, preman tersangar Deok So, akhirnya terharu bisa menyelesaikan permainan ini berkat bantuan rekan wanita nya yang terkadang menyebalkan namun membantu dirinya.

Begitupun si kakek Il-Nam dengan nomor 001 ia menyelesaikan bentuk permainan gulali ini dengan selesai.

Disisa 1 detik terakhir, Gi-Hoon dengan jilatan gulalinya penuh semangat akhirnya ia bisa menyelesaikan permainan, bentuk payung yang rumit bisa ia selesaikan dengan baik.

Gi-Hoon Hampir menitikkan air mata karena betul-betul ia berjuang menyelesaikan permainan kedua ini agar tetap bisa bertahan hidup.

Permainan selesai, peserta yang berhasil diperintahkan keluar arena, sementara peserta yang gagal tetap di arena itu dan semuanya ditembak mati secara paksa.

  • Episode 4 Sinopsis Squid Game Episode 4

Sang-Woo merasa bersalah untuk memisahkan anggota tim di permainan gulali sebelumnya. Mengetahui hal itu Gi-Hun menghibur Sang-Woo bahwa dia Sang-Woo pasti tidak mengetahui apapun tentang permainan itu jadi dia tidak perlu merasa bersalah.

Petugas berbaju merah memberi tahu para pemain tentang hasil perolehan sementara untuk permainan yang telah dimainkan para peserta. Tumpukan uangpun jatuh ke dalam bejana kaca besar sesuai jumlah peserta yang gugur. Para peserta yang berhasil merasa senang dengan penambahan jumlah uang itu. Tetapi, Gi-Hoon ini semacam dilemma, bahwa untuk mendapatkan uang ada nyawa yang harus dikorbankan.

Waktu makan pun tiba. Para peserta antre untuk mendapatkan makanan dari petugas berbaju merah. Petugas itu memberikan satu telur dan segelas minuman untuk Deok-Soo. Namun, jumlah itu terlalu sedikit untuk mengganjal perut. Deok-Soo sang preman pun mengeluh bahwa itu tidak cukup. Mi-Nyeo kemudian mengajak Deok-Soo untuk berbuat curang dan membawanya untuk berbaris lagi agar mendapatkan lebih banyak telur. Hal ini membuat para peserta lain tidak kebagian jatah telur dan soda karena jumlah yang dibagikan seharusnya sudah pas sesuai dengan jumlah peserta.

Salah satu peserta mengetahui bahwa dia tidak memiliki telur dan soda. Seorang peserta wanita mengatakan kepadanya bahwa Deok-Soo mencuri makanannya. Dia sangat marah dan bergegas menghampiri Deok-Soo. Dia mencoba untuk mengambil kembali sodanya, tetapi gelasnya malah pecah. Deok-Soo pun marah dan terjadilah perkelahian. Deok-Soo mengalahkan pria itu sampai terbunuh.

Sang-Woo mengetahui bahwa pria itu terbunuh. Gi-Hun melaporkannya kepada orang-orang berbaju merah. Tapi mereka berpura-pura tidak melihat apa-apa. Gi-Hoon pun sudah mulai curiga bahwa akan terjadi perkelahian yang lebih parah dari ini karena Deok-Soo tahu tidak ada hukuman apapun jika dia membunuh sesama peserta lainnya. Ini tentu akan lebih mempercepat selesainya permainan jika peserta lainnya lebih cepat mati.

Gi-Hun membangunkan Il-Nam dan berjalan ke Sae-Byeok. Dia mengatakan padanya untuk bergabung dengan mereka karena dia tahu Deok-Soo membencinya.Sae-Byeok menolaknya dan memberi tahu Gi-Hun bahwa dia tidak mempercayai siapa pun.

Sementara itu, di tempat lainnya. Salah seorang peserta benama Byeong-Ki yang merupakan seorang dokter melakukan pekerjaan rahasia bersekongkol dengan para petugas berbaju merah.  Byeong-Ki membantu pria berbaju merah mengeluarkan mata dari mayat. Organ-organ itu akan dijual secara diam-diam tanpa sepengetahuan pemimpin permainan. 

Byeong-Ki hanya menjalankan perintah para pembelot yang mencari keuntungan sendiri itu. Dengan iming-iming informasi tentang permainan apa yang akan dilakukan berikutnya, ia pun melakukan tugasnya mengeluarkan organ-organ tubuh peserta yang sudah kalah dan ditembak. Salah seorang petugas mengatakan kepada Byeong-Ki bahwa akan ada pertempuran besar di malam hari dan menyarankannya untuk bergabung dengan tim terkuat.

Byeong-Ki berjalan menuju Deok-Soo. Dia meminta untuk bergabung dengan timnya. Tapi Deok-Soo menolaknya karena menurutnya dia tidak berguna. Namun, sang dokter mengatakan bahwa ia mengetahui informasi tentang permainan berikutnya. Akhirnya ia pun bergabung dengan tim Deok-Soo.

Para pemain pergi ke tempat tidur. Mereka siap untuk pertempuran di kegelapan. Front Man mematikan lampu. Ruangan pun menjadi gelap. Para pemain mulai saling membunuh.

Deok-Soo meraih leher Sae-Byeok dengan cara mencekik dan bermaksud untuk mencoba membunuhnya. Tapi Sae-Byeok menendang bagian penting dari tubuhnya. Deok Soo mengambil pisau yang dia jatuhkan, dan mencoba membunuh Sae Byeok. Tapi seseorang mengambilnya dari belakang. Deok Soo pun menusuk orang itu.

Gi-Hun melompat turun dari tempat tidurnya, dan menghindari serangan peserta lain. Sae-Byeok bergegas bergabung dengan Gi-Hun. Tapi Gi-Hoon mendorongnya ke samping karena Deok Soo menyerang. Ia pun bertarung dengan Deok-Soo ketika Deok-Soo mencoba menyakiti Sae-Byeok.

Sementara Ali Abdul mengambil tongkat besar untuk mengusir Deok-Soo dan pengikutnya. Lalu Gi-Hun memberi tahu Deok-Soo bahwa Sae-Byeok adalah anggota timnya. Il-Nam berteriak pada Front Man bahwa semua orang akan dibunuh. Jadi Front Man menyalakan lampu.

Orang-orang berbaju merah membuka gerbang dan bergegas ke kamar. Mereka mengelilingi para pemain. Pria berbaju merah mengambil pisau dari Deok-Soo. Jun-Ho yang menyamar menjadi petugas berbaju merah pun mendekati Gi-Hun. Dia bertanya apakah Gi-Hoon mengenal In-Ho. Gi-Hun menyangkalnya, ia mengatakan bahwa para pemain tidak tahu nama masing-masing.

Gi-Hun meminta anggota tim untuk memberitahunya tentang nama mereka. Mereka melakukannya kecuali kakek Il-Nam karena dia sedang ketakutan.

Byeong-Ki merawat kaki Deok-Soo. Dia mengatakan kepadanya bahwa dia ingin mengambil uang tunai untuk meninggalkan Squid Game. Dia melihat ke arah celengan kaca yang tergantung di langit-langit.

Gi-Hun mencatat bahwa Kakek Il-Nam belum tidur tadi malam. Kakek Il-Nam pun mengakuinya. Dia memberi tahu Gi-Hun bahwa dia ingin melakukan sesuatu untuk anggota timnya. Dia ingin berjaga khawatir akan ada penyerangan berikutnya. Gi-Hoon pun menemani Kakek Il-Nam.

Permainan ketiga dimulai. Pria berbaju merah memberi tahu para peserta bahwa mereka harus bekerja sama untuk menjadi tim yang terdiri dari 10 pemain. Deok-Soo memberitahu pemain no 278 untuk mendapatkan beberapa pemain kuat untuk mereka. Sementara itu, Deok-Soo dan teman setim nya menyangsikan kekuatan Mi-Nyeo yang seorang perempuan. Mereka pun sepakat tidak mengikutsertakan Mi-Nyeo di dalam tim mereka untuk permainan ketiga ini. Mi-Nyeo meminta Deok-Soo untuk mengizinkannya bergabung dengan timnya. Tapi dia menolaknya. Mi-Nyeo tidak terima, ia merasa tersingkirkan dan dikhianati oleh Deok-Soo yang sudah berjanji akan selalu bersamanya.

Sementara itu, Sang-Woo berpikir mereka perlu mengundang lebih banyak pria untuk bergabung dengan timnya bahkan jika dia tidak tahu apa permainan yang akan dimainkan berikutnya. Ia berpikir akan lebih kuat jika anggotanya semua laki-laki. Jadi anggota timnya pergi mencari laki-laki.

Sang-Woo mengundang Pemain 069 untuk bergabung dengan timnya. Tapi pria itu meminta Sang-Woo untuk mengambil istrinya. Mendengar respon dari jawaban Pemain 069 membuat Sang-Woo enggan meladeninya dan berjalan pergi. Sae-Byeok melihat Ji-Yeong yang duduk di tangga. Kali ini Sae-Byeok berjalan ke Ji-Yeong dan memintanya untuk bergabung dengan timnya. Sang-Woo melihat Ji-Yeong dan tampak agak kecewa karena kini anggota tim nya bertambah seorang wanita. Ji-Yeong ingin pergi. Tapi Gi-Hun menahannya.

Para pemain dibawa ke aula lain. Pria berbaju merah memberi tahu mereka bahwa mereka akan bermain tarik tambang. Tim 1 mengalahkan Tim 7 dalam tarik tambang. Semua pemain Tim 7 digantung ketika mereka mengambil tali. Sebuah pisau besar akan jatuh untuk memotong tali pada saat salah satu tim kalah dan tertarik ke arah lawannya. Para pemain tim 7 jatuh ke lantai dari jembatan. Mereka semua mati.

Giliran Tim 4 dan Tim 5. Gi-Hun berjalan ke jembatan bersama anggota timnya. Mereka semua tampak putus asa karena anggota mereka beberapa wanita termasuk Mi-Nyeo yang akhirnya bergabung di tim itu, ditambah kakek Il-Nam yang sudah tua renta. Namun kakek Il-Nam menyemangati anggota timnya setelah mereka masuk ke lift. Dia mengingatkan mereka bahwa mereka masih bisa menang jika mereka memainkan permainan dengan cara yang benar. Kakek Il-Nam pun membagikan strategi pertahanan yang baik untuk permainan Tarik tambang yang tidak hanya berpangku pada kekuatan tenaga tetapi juga strategi yang baik untuk menang.

  • Sinopsis Squid Game Episode 5

Mereka semuanya berbaris menuju menara perlombaan yang sangat tinggi, menara tersebut sangat curam bahkan ketika terjatuh dari menara itu bisa dikatakan langsung bisa tewas di tempat. 

 

Kedua tim pun bersiap dan melakukan strateginya sesuai arahan masing-masing tim. Tekanan demi tekanan dihadapi kedua tim.

Tim Gi-Hoon yang sempat diambang kekalahan berusaha mencoba memakai trik dari salah satu anggotanya yaitu mengulur sejenak tambang dan benar saja tim lawan terlena.  Lalu tim lawan pun tak mau kalah, semua anggotanya bahu membahu menarik tambang tersebut, namun ternyata mereka tidak bisa menarik nya lagi karena tim Gi-Hoon lebih kuat menarik.

 Langsung saja tim lawan tertarik ke jurang kematian mereka satu per satu terlempar ke bawah. Semua yang kalah tentu saja langsung tewas di tempat. Kemudian mereka diangkut oleh tim berbaju merah muda semuanya membawa peti mati berhias warna hitam dan pita pink. 

Ketika sudah dimasukkan ke dalam peti mati, para peserta yang tewas digiring ke ruang tersembunyi lalu peti berisikan peserta itu dimasukkan ke dalam oven dengan api yang membara. Setelah itu tim berbaju merah muda mengecek kembali apakah peserta tersebut masih terbilang hidup atau benar-benar sudah tewas. 

Ketika dinyatakan sudah mati, maka mereka bersiap untuk membedah satu per satu mayat dari para korban yang tewas lalu diambil bagian organ tubuh nya yang masih bagus lalu didistribusikan untuk dijual kembali.

  • Sinopsis Squid Game Episode 6

Jun-Hoo yang sebelumnya menyamar dengan identitas staff berbaju merah dengan nomor 29 untuk mencari tahu saudaranya yang hilang di tempat tersebut masih terus menyelidiki tempat misterius itu. Namun, ia masih belum menemukan keberadaan kakaknya.

Memasuki permainan Squid Game yang keempat yaitu permainan kelereng. Sistem permainan ini menebak benar atau salah berapa jumlah kelereng yang disembunyikan di tangan masing-masing pemain. Namun, sebelumnya, para peserta tidak mengetahui aturan tersebut. Sehingga, ketika diminta mencari pasangan mereka saling mencari pasangan orang terdekat karena berpikir pasangannya akan menjadi tim bukan justru menjadi lawan.

Dalam permainan ini peserta dituntut untuk bersaing dengan rekannya sekalipun itu adalah orang yang dicintainya, ketika salah satu dari mereka kalah, mereka harus rela kehilangan orang yang dicintainya.

Momen mengharukan terjadi pada setiap pemain yang harus merelakan salah satu dari mereka mau tidak mau mati dan tereliminasi. Begitupun dengan Gi-Hoon, dari awal ia menghormati kakek tersebut tapi ketika ia dihadapkan permainan melawan kakek tersebut.

Mau tidak mau segala apapun cara sekalipun cara itu salah ia tetap akan melanjutkan demi mempertahankan dirinya bisa keluar dari game tersebut secara hidup-hidup.

Kemudian Sang-Woo, ia yang terkenal cerdas karena lulusan SNU (Seoul National University), tentu saja menggunakan cara taktik jeniusnya tanpa kekerasan demi memenangkan permainan ini.

Tak disangka ternyata ia semudah itu dan setega itu mengelabui Ali yang sangat dekat dengannya hingga Ali kalah dan dieksekusi.Ia melaporkan bahwa dirinya mendapatkan kelereng lebih banyak. Padahal, kelereng itu adalah campuran kelereng dia dan rekannya.

Kisah haru lainnya terjadi pada Sae Byeok dan Ji Yeong. Ji Yeong merelakan kekalahannya demi membahagiakan rekannya yang mempunyai alasan lebih kuat untuk menuntaskan permainan cumi-cumi itu.

Momen sedih terjadi pada Gi-Hoon dan kakek, ternyata kakek menyadari semuanya namun ia tetap merelakan satu kelereng miliknya kepada Gi-Hoon agar Gi-Hoon selamat.

Kemudian tak lupa kakek Il-Nam berterima kasih kepada Gi-Hoon berkat dirinya, selama permainan ia merasa bahagia dan bisa menghabiskan waktu bermanfaat menjelang saat-saat terakhir dirinya bersama umurnya yang sudah tidak muda lagi.

Keluar arena dengan isak tangis yang tak bisa ditahan Gi-Hoon seperti belum rela rekan yang ia temui pertama kali dipermainan tersebut harus tewas.

Deok Seo kaget ketika kembali ke kamar melihat Mi-Nyeo yang semula tidak berhasil menemukan pasangannya rupanya masih hidup. Deok Seo mengira Mi-Nyeo akan dieksekusi, ternyata dia aman-aman saja karena tidak memiliki pasangan dianggap tidak terlibat dalam permainan. Bisa dibilang Mi-Nyeo mujur ya, gaes.

  • Sinopsis Squid Game Episode 7

Permainan kali ini disaksikan oleh para penyumbang uang yang ikut serta mempertaruhkan nyawa para pemain di permainan cumi-cumi atau Squid Game, mereka adalah tamu VIP yang mengenakan topeng hewan.

Para peserta memasuki ruangan yang bernuansa putih lalu disambut oleh patung sejumlah banyaknya pemain serta nomor punggung yang harus dipakai oleh peserta. 

Nomor terdapat pada patung yang menyerupai manusia itu merupakan nomor susunan urutan pemain.

Ketika memilih nomor, sebagian peserta mengambil nomor secara acak, berbeda dengan Gi-Hoon yang dihadapkan oleh pilihan yang sulit, tersisa nomor pertama atau terakhir, ia kebingungan harus memilih nomor awal atau akhir.

Permainan kali ini dipenuhi suasana lampu berwarna-warni serta keadaan gelap seperti dalam ruangan sirkus. 

Permainan kali ini harus menginjak kaca demi kaca yang telah disiapkan dengan jebakannya. Ada dua jenis kaca, yaitu ada kaca yang keras dan kaca biasa.

Peserta harus menyelesaikan sebanyak 18 pijakan. Permainan ini dimulai dengan pembukaan sudah disuguhkan oleh kematian dari peserta dengan nomor urut 1, ia salah memilih kaca lalu terjerumus ke dalam jurang kematian dan tewas. 

 

Rute permainan ini yaitu memijak kaca kanan atau kiri dengan tumpuan loncatan yang cukup berbahaya karena jarak loncat yang terbilang agak jauh serta kanan kiri tidak dilengkapi penyangga apapun.

Dalam permainan ini tentunya berpacu lagi dengan waktu, waktu semakin sempit membuat para pemain harus cepat cepat ambil tindakan.

Satu per satu saling dorong karena tak sabar untuk segera melompat sehingga peserta yang tak sabar itu mati satu per satu jika nasibnya sedang tidak baik.

Menuju pijakan kaca terakhir, salah satu pemain bisa membedakan mana kaca yang keras dan kaca yang terbilang mudah pecah.

Namun, itu semua diketahui oleh tim pengendali permainan, lalu suasana lampu di permainan dimatikan agar pemain masuk ke dalam jebakan aturan main. 

 Di permainan inilah Deok Seo akhirnya tewas setelah berencana menghalangi pemain lain dengan tidak mau maju ke kaca berikutnya. Ia berencana agar pemain lain kehabisan waktu dan akhrinya mereka semua mati. Namun, Mi-Nyeo yang sudah sangat dendam dengan Deok Seo akhirnya meloncat kea rah Deok seo hingga mereka berdua jatuh dari jembatan kaca dan tewas.

  • Sinopsis Squid Game Episode 8

Peserta yang tersisa hanya tiga, Gi-Hoon, Sang-Woo, dan Sae-Byeok. Semua peserta tewas di dalam permainan jembatan kaca.

Identitas staff nomor 29 yang merupakan Jun-Hoo yang sedang menyamar sebagai tim berbaju merah dalam Squid Game itu sedikit demi sedikit akhirnya terbongkar.

Jun-Ho adalah tim kepolisian yang menyamar untuk menyelidiki tempat misterius sekaligus ia menyelidiki hilangnya kakak kandung dia di tempat tersebut.

 Jun-Ho berhasil melarikan diri dari tempat mengerikan itu, saat telah dicurigai oleh staff lain dan front man. Front man meminta semua staf untuk menemukannya sebelum keberadaannya diketahui oleh VIP. Jun-Ho pun berlari dan mencari tempat persembunyian sembari menunggu bantuan.

Suasana mencekam ketika tim misterius beseragam merah menggeledah seluruh pesisir hutan dan pantai.

Jun-Ho hanya mengandalkan ponselnya untuk menghubungi teman di kepolisian tempat ia bekerja. 

Ia pun menemukan sinyal, kemudian ia menghubungi tim kepolisan agar segera mengirimkan bantuan kepadanya. 

Tak lama dari itu, tim berseragam merah muda beserta pimpinannya menemukan keberadaan Jun-Ho.Mereka menodongkan pistol kepada Jun-Ho.

Jun-Ho mengancam bahwa ia dari kepolisian dan tim kepolisian akan segera datang untuk menggeledah dan membongkar tempat tersebut.

Menghiraukan perkataan Jun-Ho, Front Man, sang pria bertopeng sekaligus pimpinan selama di Squid Game semakin mendekat, namun Jun-Ho, malah dengan terpaksa menembakkan peluru ke front man. 

Kemudian front man memaksa Jun-Ho untuk ikut dengannya, tak lama dari itu ia membongkar topengnya. Alangkah terkejutnya wajah dibalik topeng itu selama ini adalah kakaknya yang selama ini ia cari bahkan sampai Jun-Ho merelakan dirinya melakukan penyamaran. Jun-Ho pun tertembak dan jatuh ke laut.

  • Sinopsis Squid Game Episode 9

Gi-Hoon, Sang-woo, dan Sae-Byeok akhirnya akan menjadi lawan untuk menentukan siapa pemenang dari Squid Game. Meski berat hati tampak dalam diri Gi-Hoon karena rasanya permainan ini terlalu tidak manusiawi dan mematikan rasa kemanusiaannya. Ia ingin menghentikan permainan ini. Tapi, sudah sejauh ini.

Berbeda dengan Gi-Hoon yang enggan membunuh lawannya, Sang-Woo adalah sosok yang egois dan rela membunuh untuk mempertahankan dirinya. Ia akhirnya membunuh Sae-Byeok yang sudah terluka sebelumnya di permainan jembatan kaca. Menyadari hal itu, Gi-Hoon sangat marah. Ia tidak menyangka Sang-woo bisa setega itu membunuh Sae-Byeok.

Karena hanya dua peserta yang tersisa, maka Gi-Hoon dan Sang-Woo akan berhadapan satu sama lain. Kali ini permainan puncaknya adalah permainan cumi-cumi atau Squid Game, di mana pesertanya berada di lapangan dengan garis bergambar cumi-cumi sebagai pembatasnya. Kedua peserta harus saling menyerang, dan siapa yang masih bertahan hidup dialah yang menang.

Permainan dimulai, Gi-Hoon akan menghadapi Sang-Woo sahabat lamanya. Pukulan, Pisau serta adegan mengerikan lainnya membuat penonton VIP bersemangat.

Namun, Gi-Hoon mengikuti nalurinya, dia tak ingin memenangkan hadiah itu dan harus membunuh Sang-Woo. Sang-Woo tampaknya pun sama, akhirnya dia memilih untuk menusuk dirinya sendiri. Dia sempat menyampaikan pesan terakhirnya pada Gi-Hoon untuk merawat ibunya jika dia sudah tak ada nanti.

Dengan perasaan sesak Gi-Hoon akhirnya menjadi pemenang dari permainan berdarah ini. Ia dapat memenangkan uang yang sangat banyak itu. Dia ingin cepat menolong ibunya. Namun, kenyataan berkata lain. Ketika dia pulang ke rumah, ibunya sudah meninggal.

Gi-Hoon kehilangan harapan, ia sangat putus asa. Uang milyaran di tangannya tidak lantas membuat hidupnya bahagia. Ia kehilangan segalanya, sahabat, ibu, dan rasa kemanusiaannya yang terkikis.

Gi-Hoon membawa adik Sae-Byeok dari panti asuhan sesuai dengan janjinya kepada Sae-Byeok. Adik Sae-Byeok lantas dititipkan kepada ibu Sang-Woo yang juga sebatang kara setelah kematian anak semata wayangnya. Ia menyerahkan adik Sae-Byeok dan sejumlah uang di dalam koper.

1 tahun kemudian, saat Gi-Hoon membeli mawar, dia menerima sebuah catatan yang memintanya untuk datang ke lantai 77 sebuah gedung pada tanggal 24 Desember dan ditandatangani dengan tulisan “your gganbu”. Gi-Hoon langsung mengingat sebutan itu. Itu adalah sebutan untuk Kakek Il-Nam ketika ada di permainan kelereng.

Betapa terkejutnya Gi-Hoon ketika menyadari Kakek Il-Nam, salah satu pemain dalam permainan Squid Game itu ternyata masih hidup. Rupanya, dialah dalang dari permainan Squid Game ini.

 

Wah, seru banget ya serial ini. Belum terkuak apa motif di belakang permainan squid game ini sih. Jadi, nunggu banget buat season berikutnya. Sabar-sabar ya. Oke, segitu aja dulu alur cerita film dari mawarmera kali ini gaes. Semoga menghibur ya. 

Posting Komentar untuk "SinopsisLengkap Squid Game Episode 1-9"